Melawan Kemalasan Kesekian Kali



Luapkan isi hati dan pikiran dengan tindakan. Karena itu yang akan dilihat. Itu yang akan dikenang. Itu meninggalkan warisan. Baik untuk dirimu atau orang lain.

Aku tahu, dalam hati, dalam pikiranmu, selalu ada niat untuk menulis. Mengeluarkan ide-ide yang terganjal. Menguraikan kata demi kata untuk mengasah kemampuanmu menulis. Lalukan itu. Lawan. Kamu tahu, semakin engkau pendam gagasan, semakin kamu tersiksa setiap kamu memiliki ide. Lakukanlah sekarang, seperti saat ini.

Bagaimana rasanya? Menyenangkan bukan? Aku tahu itu. Maksudku, kita tahu itu rasanya.

Kamu selalu ingin, kamu mendambakan menjadi penulis yang aktif. Entah sebagai novelis, penulis naskah film atau sekadar menulis untuk dirimu.

Rasakanlah. Kamu tersenyum. Jangan malu. Kita tahu kamu tersenyum. Jarimu terus bergerak. Pikiranmu terus mengeluarkan kata-kata yang ditindaklanjuti oleh jemarimu.

Aku tahu, kamu merasa tidak jelas dengan apa yang kamu tulis sekarang. Tak apa. Ini adalah permulaan dari sekian kalinya kamu melawan rasa malas.

Kamu ingat, Santiago. Tokoh dalam buku The Man and old Sea karya Ernest Hemingway. Ingat kembali tokoh itu. Dia melawan dirinya. Dia melawan ketidakberuntungan yang disematkan oleh nelayan lain. Ia sungguh-sungguh melakukannya. Ia melakukan itu karena kepedihan untuk awalnya. Namun, setelah dia melewati hari demi hari di lautan, ia sadar. Ia sadar bahwa yang dilawannya bukan kepedihan dari cercaan orang, tapi ia melawan dirinya sendiri. Gunakan itu.

Semua orang punya kemampuan. Yang tidak bisa pasti menjadi bisa. Teruslah berlatih.

Bukan kah kamu pernah menulis, kira-kira begini: Saya akan menulis setiap hari. Apa pun itu.

Ingat fokus dan komitmen adalah kunci sukses. Berengsek bagi pemalas jika ia tahu bahwa dirinya punya kemampuan memiliki sesuatu.

Sudah berapa banyak tema atau premis yang kau tulis tapi tidak kamu kembangkan. Hah? Aku bertanya. Jawab.

Kamu sedih? Kamu iba? Kamu merasa kasihan dengan dirimu. Tai lah. Bangkit. Kita harus bangkit. Orang yang selalu bangkit adalah pemenang.

Jika kamu malas di lain waktu, aku ingatkan. Kamu adalah pecundang, dan tak ada gunanya mengasihani diri sendiri. Karena kamu kalah oleh dirimu sendiri. Bangsat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar